Potensi Pasar Meningkat, BPOM Dorong Pengembangan Industri Obat Tradisional.
25 Oktober 2018 21:27 WIB
Kepala BPOM beserta Menteri Perindustrian mengunjungi fasilitas produksi PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, untuk meresmikan fasilitas produksi baru yang dimiliki Sido Muncul. Semakin tingginya minat terhadap obat tradisional di tanah air dan mancanegara, menjadi salah satu latar belakang perluasan ini.
Menurut data BPOM, selama tahun 2017 terdapat 5.128 permohonan izin edar obat tradisional masuk ke BPOM. Dari jumlah tersebut sebanyak 4.581 diterbitkan nomor izin edarnya. Jumlah ini meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Obat tradisional yang diproduksi Sido Muncul telah diekspor ke berbagai negara, antara lain Nigeria, Myanmar, Malaysia, Singapura dan Filipina.
BPOM sendiri telah mengeluarkan 266 Nomor Izin Edar (NIE) obat tradisional dan Suplemen Kesehatan milik Sido Muncul. BPOM juga mengapresiasi kepatuhan Sido Muncul yang telah memperoleh 11 sertifikat CPOTB untuk 10 bentuk sediaan dan 3 Sertifikat CPOTB untuk 3 jenis bahan baku obat tradisional. Bahkan 3 sertifikat tersebut dimiliki oleh anak perusahaan PT Sido Muncul. “Selama ini yang mendampingi Sido Muncul secara terus menerus adalah BPOM,” ungkap Irwan Hidayat selaku pemilik Sido Muncul. “Rahasia sukses kami adalah dengan mengikuti aturan pemerintah sebaik mungkin.” lanjutnya.
Kepala BPOM sangat mengapresiasi kepercayaan Sido Muncul pada BPOM. Kepala BPOM menyatakan bahwa peresmian perluasan sarana produksi ini sebagai merupakan bukti bahwa BPOM dan industri bekerja sama saling memperkuat dan mendukung tugas satu sama lain dalam memastikan keamanan dan kualitas obat tradisional di Indonesia. “Kami selalu mendampingi pengembangan industri obat tradisional, karena ini merupakan salah satu potensi yang harus didorong. Obat tradisional merupakan salah satu budaya yang ada di Indonesia yang harus kita kembangkan dan lestarikan. Untuk itu, BPOM siap bermitra dengan Kementerian Perindustrian dan lintas sektor lainnya untuk kemajuan obat tradisional,” ujar Kepala BPOM.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Sido Muncul mempunyai komitmen jangka panjang dengan selalu memberikan inovasi dan berkontribusi dalam pengembangan obat tradisional. “Hal ini dapat dilihat dengan produk yang dihasilkan adalah produk tradisional namun proses pembuatannya modern atau dengan proses farmasi,” jelas Airlangga. “Informasi yang saya terima dari Pak Irwan, proses dengan regulator yaitu BPOM tidak pernah mengalami masalah selama memenuhi persyaratan. Sido Muncul, industri yang berdiri sejak 1951 ini perlu kita terus dorong karena merupakan bagian dari industri andalan masa depan di bidang ekspor obat tradisional.” tutup Airlangga. (HM-Chandra)
Sumber Artikel : BPOM
Sumber gambar : Portal Berita Balipost, diposting : Kamis, 10 Agustus 2017 | 08:22:23